Butuhkerja.com – Ketika tubuh dan pikiranmu mulai merasa kelelahan, penting untuk tidak memaksakan diri terus bekerja atau beraktivitas seperti biasa.
Memaksakan diri justru bisa membuat kondisimu semakin memburuk dan memperparah rasa lelah yang sudah ada. Sebaliknya, cobalah memberi jeda sejenak ambil waktu beristirahat dan menenangkan diri.
Istirahat bukan hanya soal berhenti sejenak, tetapi juga kesempatan menjadi lebih peka mengenali tanda-tanda kelelahan yang mungkin selama ini terabaikan.
Mengutip Web MD, berikut ini beberapa langkah pencegahan burnout sebelum terjadi dan mengganggu pekerjaan yang dilakukan.
1. Cari bantuan guna mengelola stres
Ketika tubuh dan pikiranmu mulai merasa kelelahan, penting guna tidak memaksakan diri terus bekerja atau beraktivitas seperti biasa. Memaksakan diri justru bisa membuat keadaanmu semakin memburuk dan memperparah rasa lelah yang sudah ada. Sebaliknya, cobalah memberi jeda sejenak ambil waktu beristirahat dan menenangkan diri.
Istirahat bukan hanya soal berhenti sejenak, namun juga kesempatan untuk lebih peka mengenali tanda-tanda kelelahan yang mungkin selama ini terabaikan. Dengan memberikan waktu bagi tubuh dan pikiran pulih, kamu bisa mulai mengelola stres dan beban kerja dengan lebih baik. Kebiasaan ini akan membantumu mencegah kelelahan berkelanjutan dan menjaga keseimbangan hidup yang sehat.
2. Interaksi secara sosial
Menghabiskan waktu santai bersama rekan kerja, seperti ngobrol atau makan siang bersama, dapat membantu mengurangi stres dan mempererat hubungan sosial di tempat kerja. Interaksi positif ini membuat suasana hati lebih baik dan meningkatkan motivasi sehari-hari. Sebaliknya, hindari bergaul dengan orang yang membawa energi negatif sebab bisa menambah stres.
Lingkungan yang suportif dan penuh semangat sangat penting guna menjaga kesehatan mental. Selain itu, bergabung dengan komunitas yang sesuai minat seperti kegiatan sukarela atau kelompok hobi membantumu membangun jaringan sosial positif dan merasa lebih terhubung. Hubungan sosial yang sehat merupakan kunci menjaga keseimbangan emosional dan kualitas hidup yang lebih baik.
3. Ubah sikapmu terhadap pekerjaan
Tidak selalu mudah dalam mengganti pekerjaan ketika kamu merasa stres atau jenuh, terutama apabila ada banyak pertimbangan lain yang harus dipikirkan. Namun, walaupun kamu tidak bisa mengubah pekerjaan secara langsung, maka dirimu memiliki kendali penuh atas bagaimana caramu memandang dan merasakan pekerjaan tersebut.
Salah satu langkah penting adalah menemukan makna dan nilai dalam tugas-tugas yang dijalani setiap hari. Dengan menemukan sisi positif dan tujuan dalam pekerjaan, maka kamu mampu membangun motivasi yang lebih kuat dan mengurangi perasaan terbebani.
Selain itu, menciptakan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi menjadi kunci utama dalam menjaga kesehatan mental. Jangan ragu mengambil liburan atau cuti panjang apabila memungkinkan. Waktu istirahat ini sangat penting melepaskan diri dari tekanan dan rutinitas pekerjaan yang menumpuk.
Saat mengambil jeda, usahakan benar-benar melepaskan diri dari segala urusan pekerjaan matikan notifikasi email dan hindari memikirkan pekerjaan agar pikiran dan tubuh bisa benar-benar pulih.
Dengan mengubah sudut pandang terhadap pekerjaan dan memberi ruang bagi diri sendiri beristirahat, kamu tidak hanya mengurangi stres, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan kebahagiaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
4. Tetapkan prioritas baru
Di tengah padatnya aktivitas sehari-hari, penting sesekali memperlambat langkah dan mengevaluasi kembali tujuan hidup serta pekerjaanmu. Hal ini membantumu fokus pada hal yang benar-benar penting dan mengurangi stres akibat tuntutan berlebihan. Belajar mengatakan “tidak” juga sangat penting demi menjaga energi dan menetapkan batasan, sehingga beban tidak menumpuk.
Selain itu, kurangi ketergantungan pada teknologi dengan membatasi penggunaan gadget setiap hari. Gunakan waktu luang menjalani hobi atau aktivitas baru yang menyenangkan, sehingga dapat meredakan stres dan meningkatkan kualitas hidup. Dengan melambat, menetapkan batasan, dan menjalani kebiasaan sehat, kamu membangun keseimbangan mental yang kokoh untuk kebahagiaan jangka panjang.
5. Berolahraga
Olahraga bukan hanya baik bagi kesehatan fisik, namun juga sangat efektif dalam meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres. Aktivitas fisik membantu tubuh melepaskan hormon endorfin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan, sehingga kamu merasa lebih rileks dan bersemangat setelah berolahraga. Idealnya, luangkan waktu sekitar 30 menit setiap hari untuk berolahraga, seperti jogging, bersepeda, atau senam ringan.
Akan tetapi, jika waktumu terbatas, maka berjalan kaki selama 10 menit saja sudah cukup memberikan efek positif yang signifikan. Bahkan dengan aktivitas singkat ini, suasana hatimu dapat membaik dan bertahan selama beberapa jam ke depan. Membiasakan diri untuk aktif bergerak secara rutin akan membantumu tidak hanya mengatasi stres dan kelelahan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup.
6. Makan sehat
Mengelola asupan makanan dan minuman sehari-hari punya peran besar dalam menjaga energi dan suasana hati tetap stabil. Batasi konsumsi makanan manis dan karbohidrat olahan yang mampu memicu fluktuasi gula darah, sehingga membuat energi dan mood cepat menurun. Menghindari makanan tersebut membantumu merasa lebih segar dan fokus sepanjang hari.
Selain itu, penting guna membatasi konsumsi stimulan seperti kafein dan nikotin. Meskipun keduanya dapat memberikan dorongan energi sementara, penggunaan yang berlebihan justru berpotensi mengganggu kestabilan suasana hati dan membuatmu merasa lebih cemas atau gelisah. Sebaiknya, konsumsi kafein secara bijak dan hindari merokok demi kesehatan mental yang lebih baik.